CETAKAN
Perkembangan teknologi percetakan yang cukup signifikan bagi dunia, terjadi pada tahun 1846 di mana ditemukan rotary press yang memungkinkan untuk mencetak kertas pada kedua sisi. Perkembangan selanjutnya dari penemuan ini adalah teknologi cetak yang dapat mencetak kertas sampai ribuan lembar per jam. Proses percetakan pada dasarnya menggunakan metode typesetting di mana huruf yang akan dicetak disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil cetakan yang baik seperti yang diperkenalkan pertama kali oleh Gutenberg.
Pada periode 1860an merupakan tahun ditemukan nya lithography iaitu proses percetakan dengan cetakan bahan kimia dan menggantikan metode sebelumnya, iaitu engraving. Selain itu, teknologi percetakan fotografi pun mengalami perkembangan dengan proses photoengraving iaitu dengan mencetak suatu gambar secara kimia melalui lompangan besi dengan proses fotografi. Setelah perang dunia 2, proses percetakan menggunakan offset printing dan digunakan terus sampai sekarang karena kualiti, kecepatan dan lebih ekonomis.
• Penerbitan dalam era maklumat
Memasuki periode 1960an, media cetak mengalami perubahan besar dalam proses produksi. Mesin ketik yang tadinya dipergunakan secara luas untuk menghasilkan tulisan, mulai digantikan oleh komputer. Hal ini tentu saja disertai berbagai macam pertimbangan dan salah satunya lebih ekonomis dan efisien. Melalui komputer, media cetak tidak hanya menghasilkan tulisan yang dapat diubah tanpa membuang-buang kertas namun juga dapat mengubah suatu gambar atau foto. Hasil kerja yang berbentuk softcopy tersebut, kemudian dicetak. Selain pengaruh dari penggunaan komputer, teknologi fotokopi juga memberikan andil di mana kita dapat salinan suatu tulisan dengan kecepatan tinggi dan tanpa minimum order sehingga kita dapat salinan sesuai dengan kebutuhan.
Perkembangan lain dari teknologi ini adalah inovasi atas custom publishing di mana penerbitan suatu tulisan atau buku dengan tujuan yang khusus dan hasil produksi akhirnya bukan bertujuan untuk dipasarkan secara luas namun berubah menjadi produksi untuk tujuan pesanan dari konsumen. Ketika suatu buku dicetak, tentunya terdapat code seri produksi buku. Melalui scanner elektronik, code tersebut dikenali dan data penjualan langsung terkirim ke database pusat sehingga terlihat berapa besar angka penjualan buku secara langsung.
• E-publishing
Internet telah memasuki kehidupan kita dengan sangat cepat dan menyentuh hampir semua aspek kehidupan. Dampak dari internet bagi lembaga penerbitan adalah munculnya E-publishing atau penerbitan elektronik. Contoh dari E-publishing dapat kita lihat pada status amazon.com. Status ini menawarkan berbagai macam buku untuk dijual dan selayaknya sebuah toko, amazon.com juga menampilkan buku dalam format digital. Status ini juga berfungsi seperti pustakawan peribadi di mana dapat memberikan rekomendasi buku yang sesuai dengan kebutuhan kita. Munculnya layanan semacam ini pada awalnya dipelopori oleh google.com yang bekerjasama dengan berbagai macam perpustakaan besar untuk melakukan konvensi iaitu dengan melakukan scanning pada berbagai macam koleksi buku perpustakaan sehingga dapat dibaca dalam format digital. Namun, teknologi ini bukannya tanpa cacat, hal ini dikanankan buku yang dibaca melalui layar membuat mata cepat lelah dan menghabiskan lis trik. Timbulnya buku elektronik tentunya menimbulkan permasalahan dalam hal standardisasi penyajian. Salah satu selesanya diperkenalkan oleh Adobe iaitu file dengan format PDF (portable document format) sehingga memudahkan dalam men-download buku melalui internet. Penerbitan elektronik tidak hanya mencakup buku saja, namun juga majalah dan surat khabar elektronik. Kita dapat mengakses kompas.com di mana berita yang terdapat di website merupakan versi digital dari yang terbit hari tersebut. Selain itu, dengan adanya teknologi seperti ini memungkinkan kita untuk menyimpan dan melindungi buku teks yang sudah tidak terbit di pasaran sehingga generasi mendatang dapat mempelajari ilmu pengetahuan dari berbagai macam sumber dan kurun waktu dalam waktu yang relatif singkat namun tetap kaya dengan sumber informasi.
• Pengeluaran Surat Kahbar
Dalam mencari berita, seorang jurnalis mengumpulkan berbagai macam sumber berita melalui berbagai macam alat komunikasi yang mungkin. Pada awalnya, jurnalis mendapat dan mengirim berita dengan menggunakan pony express, kemudian ditemukan telegraf yang membuat berita menjadi lebih cepat disajikan. Telegraf kemudian berkembang digunakan dan akhirnya menghasilkan sistem pengumpulan berita dengan nama newswire dengan prinsip kerja seperti berita online sekarang. Teknologi dalam pengumpulan berita terus berkembang sampai ditemukan nya telefon sehingga menurunkan ongkos produksi pengiriman berita. telefon adalah alat komunikasi yang sangat fleksibel karena dapat digunakan hampir di mana saja selama terdapat akses. Sampai dengan saat ini, pengumpulan berita menggunakan hampir semua media yang memungkinkan seperti radio, televisi, kabel, e-mail, dan internet dengan berbagai macam facilities iaitu chat room, newsgroup sampai blog peribadi.
Dengan munculnya berbagai macam media dan teknologi yang mendukung pekerjaan seorang jurnalis, muncullah bentuk baru dari jurnalisme iaitu backpack journalism. Backpack journalism dikenal juga sebagai pelaporan multimedia (multimedia reporting). Seorang jurnalis dalam membuat suatu liputan membawa mini DV, tape recorder dalam satu paket. Konsekuensi dari tren ini adalah pembaca berita dapat mengetahui berita dengan lebih mendalam dan bahkan dapat berinteraksi langsung dengan reporter dan menyebabkan peran editor yang makin berkurang dalam menyunting suatu berita.
• Cara Pengeluaran
Dalam proses produksi berita media cetak, terjadi perubahan besar ketika digunakannya typesetting pada tahun 1950an dalam mencetak kertas. Hasil dari typesetting yang berbentuk paper tape ini kemudian dijadikan data master yang akan diperbanyakkan dengan mesin typesetting dan hasilnya mendekati bentuk aslinya. Pada tahun 1960an akhir paper tape disimpan dalam memori computer dan langsung dicetak setelah melalui proses editing. Perkembangan akhir-akhir ini, paper tape tersebut semuanya tersimpan dalam komputer untuk proses editing dan lay-out sehingga ke editing tersebut tinggal dicetak langsung oleh mesin cetak laser (printer laser) dan kesalahan dalam proses produksi dapat diperkecil minimal mungkin. Selain itu, proses percetakan suatu berita sekarang ini tidaklah lagi dilakukan hanya di satu tempat. Contohnya antara lain adalah surat khabar New York times dan USA hari ini yang jangkauan distribusi nya sangat luas sehingga percetakan dilakukan di berbagai macam tempat terpisah namun isi berita tetap dipegang oleh satu dewan redaksi.
• Surat Khabar Dalam Talian
Gagasan untuk menyediakan layanan surat khabar online sebenarnya sudah ada sejak tahun 1930an namun dengan format yang berbeza dengan format yang sekarang di mana surat khabar dikirim ke pelanggan melalui mesin fax. Kemudian pada tahun 1980an muncul layanan videotext di mana berita dikirim ke rumah melalui kabel telefon rumah. Kemudian sampai sekarang banyaknya bermunculan surat khabar online local, regional, mahupun internasional. Surat khabar online merupakan pasar yang potential bagi pengusaha media untuk perniagaan karena tingkat prestasi internet yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Kredibiliti dari surat khabar online tercermin dari jumlah banyaknya pengunjung yang membuka surat khabar online mereka. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kredibiliti mereka dalam surat khabar format cetakan.
Perkembangan teknologi percetakan yang cukup signifikan bagi dunia, terjadi pada tahun 1846 di mana ditemukan rotary press yang memungkinkan untuk mencetak kertas pada kedua sisi. Perkembangan selanjutnya dari penemuan ini adalah teknologi cetak yang dapat mencetak kertas sampai ribuan lembar per jam. Proses percetakan pada dasarnya menggunakan metode typesetting di mana huruf yang akan dicetak disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil cetakan yang baik seperti yang diperkenalkan pertama kali oleh Gutenberg.
Pada periode 1860an merupakan tahun ditemukan nya lithography iaitu proses percetakan dengan cetakan bahan kimia dan menggantikan metode sebelumnya, iaitu engraving. Selain itu, teknologi percetakan fotografi pun mengalami perkembangan dengan proses photoengraving iaitu dengan mencetak suatu gambar secara kimia melalui lompangan besi dengan proses fotografi. Setelah perang dunia 2, proses percetakan menggunakan offset printing dan digunakan terus sampai sekarang karena kualiti, kecepatan dan lebih ekonomis.
• Penerbitan dalam era maklumat
Memasuki periode 1960an, media cetak mengalami perubahan besar dalam proses produksi. Mesin ketik yang tadinya dipergunakan secara luas untuk menghasilkan tulisan, mulai digantikan oleh komputer. Hal ini tentu saja disertai berbagai macam pertimbangan dan salah satunya lebih ekonomis dan efisien. Melalui komputer, media cetak tidak hanya menghasilkan tulisan yang dapat diubah tanpa membuang-buang kertas namun juga dapat mengubah suatu gambar atau foto. Hasil kerja yang berbentuk softcopy tersebut, kemudian dicetak. Selain pengaruh dari penggunaan komputer, teknologi fotokopi juga memberikan andil di mana kita dapat salinan suatu tulisan dengan kecepatan tinggi dan tanpa minimum order sehingga kita dapat salinan sesuai dengan kebutuhan.
Perkembangan lain dari teknologi ini adalah inovasi atas custom publishing di mana penerbitan suatu tulisan atau buku dengan tujuan yang khusus dan hasil produksi akhirnya bukan bertujuan untuk dipasarkan secara luas namun berubah menjadi produksi untuk tujuan pesanan dari konsumen. Ketika suatu buku dicetak, tentunya terdapat code seri produksi buku. Melalui scanner elektronik, code tersebut dikenali dan data penjualan langsung terkirim ke database pusat sehingga terlihat berapa besar angka penjualan buku secara langsung.
• E-publishing
Internet telah memasuki kehidupan kita dengan sangat cepat dan menyentuh hampir semua aspek kehidupan. Dampak dari internet bagi lembaga penerbitan adalah munculnya E-publishing atau penerbitan elektronik. Contoh dari E-publishing dapat kita lihat pada status amazon.com. Status ini menawarkan berbagai macam buku untuk dijual dan selayaknya sebuah toko, amazon.com juga menampilkan buku dalam format digital. Status ini juga berfungsi seperti pustakawan peribadi di mana dapat memberikan rekomendasi buku yang sesuai dengan kebutuhan kita. Munculnya layanan semacam ini pada awalnya dipelopori oleh google.com yang bekerjasama dengan berbagai macam perpustakaan besar untuk melakukan konvensi iaitu dengan melakukan scanning pada berbagai macam koleksi buku perpustakaan sehingga dapat dibaca dalam format digital. Namun, teknologi ini bukannya tanpa cacat, hal ini dikanankan buku yang dibaca melalui layar membuat mata cepat lelah dan menghabiskan lis trik. Timbulnya buku elektronik tentunya menimbulkan permasalahan dalam hal standardisasi penyajian. Salah satu selesanya diperkenalkan oleh Adobe iaitu file dengan format PDF (portable document format) sehingga memudahkan dalam men-download buku melalui internet. Penerbitan elektronik tidak hanya mencakup buku saja, namun juga majalah dan surat khabar elektronik. Kita dapat mengakses kompas.com di mana berita yang terdapat di website merupakan versi digital dari yang terbit hari tersebut. Selain itu, dengan adanya teknologi seperti ini memungkinkan kita untuk menyimpan dan melindungi buku teks yang sudah tidak terbit di pasaran sehingga generasi mendatang dapat mempelajari ilmu pengetahuan dari berbagai macam sumber dan kurun waktu dalam waktu yang relatif singkat namun tetap kaya dengan sumber informasi.
• Pengeluaran Surat Kahbar
Dalam mencari berita, seorang jurnalis mengumpulkan berbagai macam sumber berita melalui berbagai macam alat komunikasi yang mungkin. Pada awalnya, jurnalis mendapat dan mengirim berita dengan menggunakan pony express, kemudian ditemukan telegraf yang membuat berita menjadi lebih cepat disajikan. Telegraf kemudian berkembang digunakan dan akhirnya menghasilkan sistem pengumpulan berita dengan nama newswire dengan prinsip kerja seperti berita online sekarang. Teknologi dalam pengumpulan berita terus berkembang sampai ditemukan nya telefon sehingga menurunkan ongkos produksi pengiriman berita. telefon adalah alat komunikasi yang sangat fleksibel karena dapat digunakan hampir di mana saja selama terdapat akses. Sampai dengan saat ini, pengumpulan berita menggunakan hampir semua media yang memungkinkan seperti radio, televisi, kabel, e-mail, dan internet dengan berbagai macam facilities iaitu chat room, newsgroup sampai blog peribadi.
Dengan munculnya berbagai macam media dan teknologi yang mendukung pekerjaan seorang jurnalis, muncullah bentuk baru dari jurnalisme iaitu backpack journalism. Backpack journalism dikenal juga sebagai pelaporan multimedia (multimedia reporting). Seorang jurnalis dalam membuat suatu liputan membawa mini DV, tape recorder dalam satu paket. Konsekuensi dari tren ini adalah pembaca berita dapat mengetahui berita dengan lebih mendalam dan bahkan dapat berinteraksi langsung dengan reporter dan menyebabkan peran editor yang makin berkurang dalam menyunting suatu berita.
• Cara Pengeluaran
Dalam proses produksi berita media cetak, terjadi perubahan besar ketika digunakannya typesetting pada tahun 1950an dalam mencetak kertas. Hasil dari typesetting yang berbentuk paper tape ini kemudian dijadikan data master yang akan diperbanyakkan dengan mesin typesetting dan hasilnya mendekati bentuk aslinya. Pada tahun 1960an akhir paper tape disimpan dalam memori computer dan langsung dicetak setelah melalui proses editing. Perkembangan akhir-akhir ini, paper tape tersebut semuanya tersimpan dalam komputer untuk proses editing dan lay-out sehingga ke editing tersebut tinggal dicetak langsung oleh mesin cetak laser (printer laser) dan kesalahan dalam proses produksi dapat diperkecil minimal mungkin. Selain itu, proses percetakan suatu berita sekarang ini tidaklah lagi dilakukan hanya di satu tempat. Contohnya antara lain adalah surat khabar New York times dan USA hari ini yang jangkauan distribusi nya sangat luas sehingga percetakan dilakukan di berbagai macam tempat terpisah namun isi berita tetap dipegang oleh satu dewan redaksi.
• Surat Khabar Dalam Talian
Gagasan untuk menyediakan layanan surat khabar online sebenarnya sudah ada sejak tahun 1930an namun dengan format yang berbeza dengan format yang sekarang di mana surat khabar dikirim ke pelanggan melalui mesin fax. Kemudian pada tahun 1980an muncul layanan videotext di mana berita dikirim ke rumah melalui kabel telefon rumah. Kemudian sampai sekarang banyaknya bermunculan surat khabar online local, regional, mahupun internasional. Surat khabar online merupakan pasar yang potential bagi pengusaha media untuk perniagaan karena tingkat prestasi internet yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Kredibiliti dari surat khabar online tercermin dari jumlah banyaknya pengunjung yang membuka surat khabar online mereka. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kredibiliti mereka dalam surat khabar format cetakan.